...


SELAMAT DATANG TEMAN-TEMAN SEMUA

Sabtu, 26 Juni 2010

Hubungan filsafat dengan demokrasi

Awal perkembangan demokrasi merupakan awal yang sangat banyak melahirkan pemikriran-pemikiran tentang demokrasi. Pemikiran-pemikiran tersebut timbul diakibatkan karena system demokrasi yang tidak berjalan sesuai kodratnya. Pemahaman-pemahaman tentang demokrasi di usung oleh beberapa tokoh filosof, diantaranya :
• John locke dalam bukunya Two Treatises of Government (1690), menyatakan bahwa pemerintah bertugas menjamin hak-hak dasar rakyat, yaitu hak untuk hidup, hak memiliki, hak berbicara, beragama dan hak kebebasan membuat opini. Jika pemerintah tidak mampu menjaga hak-hak tersebut, rakyat memiliki hak melakukan revolusi.
• Montesquieu dalam bukunya The Spirit of The Law (1748), membagi kekuasaan Negara menjadi tiga, atau yang dikenal dengan trias politika. Yaitu kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
• Rousseau dalam bukunya The Social Contract (1762), mengungkapkan bahwa pemerintah merupakan cermin dari kepercayaan rakyat.
• Sedangkan Voltaire memberi kecaman terhadap pemerintah yang mengekang kebebasan rakyatnya.
Dengan banyaknya filosof-filosof yang menyumbangkan pikiran-pikirannya tentang demokrasi, menandakan bahwa ada hubungan antara filsafat dan demokrasi. Sesuai dengan arti dasar dari filsafat adalah cinta kebijaksanaan. Jadi hubungan antara filsafat dengan demokrasi adalah filsafat menjadi sebuah penopang agar demokrasi itu tetap bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar